Kamis, 31 Oktober 2019

Pengertian Sel dan Bagian-Bagian Sel

Mantan KA UPTD
Sel merupakan organisasi kehidupan yang terkecil dan lengkap, atau unit struktural dan unit fungsional yang menjadi satu kesatuan hereditas dalam pertumbuhan makhluk hidup. Dalam ilmu biologi, ada cabang yang secara khusus mempelajari tentang sel, mulai dari struktur sel, fungsi sel, dan bagian bagian sel. Cabang ilmu biologi tersebut terkenal dengan sebutan biologi sel atau sitologi.
Dalam sebuah sel yang merupakan bagian terkecil dalam kehidupan sudah mewakili kehidupan  pada organisasi kehidupan yang lebih tinggi. sebuah sel dapat berkembang biak, memperoleh nutrisi, menghasilkan energi, dan melakukan fungsi kehidupan yang lainnya. Sehingga, setiap makhluk hidup pasti memiliki sel, minimal satu sel saja, sehingga makhluk tersebut dapat hidup secara mandiri. Jika makhluk telah kehilangan fungsi selnya, maka makhluk tersebut telah berubah menjadi makhluk mati.

Pengertian Sel dan Teori Sel
Apa itu sel? Dalam ilmu biologi, sel dipelajari dalam materi dinamakan biologi sel. Sel sendiri ditemukan secara tidak sengaja oleh Robert Hooke walaupun saat itu dia hanya mengamati sel mati dari jaringan gabus.
Oleh karena itu, dia menamakannya cella atau ruang kosong yang kemudian dalam bahasa Inggris disebut cell yang selanjutnya diserap kedalam bahasa indonesia sebagai sel.
Dapat anda sadari bahwa kata sel, memang terkesan analogi yang buruk bagi makhluk hidup terkecil yang fungsional ini. Bayangkan saja, ruangan kosong, bahkan ruangan yang dimana para pidana ditahan sering disebut sebagai sel tahanan.
Sel pertama kali diamati oleh Robert Hook pada tahun 1665. Ia mengamati sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop sederhana daMathias Schleiden dan Thomas Schwann mempelajari bagian-bagian tumbuhan dan hewan. Kedua ilmuwan tersebut mengamati bahwa tumbuhan dan hewan tersusun atas sel. Berdasarkan pengamatannya, mereka menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun organisme atau sel adalah bagian terkecil makhluk hidupn melihat adanya ruangan kecil yang berderet. Ruangan kecil itu dinamakan sel. Pada tahun 1839,
Pengertian sel yang paling mashyur dikenal adalah dari duo peneliti yaitu Schleiden dan Schwann yang memberikan teori sel yang merupakan gabungan dari beberapa penelitian sebelumnya oleh bebeberapa peneliti tentang sel seperti Robert Virchow, H.J. Dut Rochet, Max Schultze, Robert Brown, Antony van leeuwenhoek. Terdapat tiga teori sel dari duo peneliti ini yaitu:
All living organisme are composed of cell or cells. An important definition of a cell is that it is a unit of protoplasm surrounded by a thin plasma membrane. The protoplasma of all cells contain a nukleus. The rest of the protoplasma is called cytoplasm or cytosol.
The cytoplasm contains many cell organelles. Artinya semua makhluk hidup tersusun atas sel baik tunggal (uniseluler) atau banyak (multiseluler). Pengertian sel yang paling utama adalah bahwa tiap sel merupakan unit protoplasma yang diselubungi oleh membran plasma (membran tipis). Protoplasma dalam semua sel hidup mengandung nukleus atau inti sel. Selain dari inti sel, terdapat sitoplasma dalam sel atau dapat disebut sitosol. Dalam sitoplasma sel, terdapat beberapa organel sel.
Cell are the functional unit of life. Artinya, sel merupakan unit fungsional dalam makhluk hidup. Setiap makhluk hidup di dunia ini hingga sekarang tersusun oleh sel atau banyak sel sehingga dapat melaksanakan ciri cirinya sebagai makhluk hidup. Sel sel dalam organisme multiseluler saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk jaringan dan kemudian membentuk organ dan seterusnya hingga menjadi satu unit individu makhluk hidup. Sedangkan pada sel tunggal, organel organel sel yang ada melaksanakan fungsinya secara efisien dan terkendali oleh inti sel (nukleus) sehingga mampu melaksanakan cirinya sebagai makhluk hidup (dijelaskan lebih rinci nanti) dan tiap uniseluler sejenis dan bahkan tidak sejenis mampu melakukan komunikasi dan interaksi
Each cells arise from pre-existing cells. Artinya, setiap sel yang telah ada sekarang ini ada dikarenakan adanya sel yang membentuknya. Kalimat diatas menjelaskan tentang kemampuan sel dalam memperbanyak diri atau membelah baik secara seksual, aseksual ataupun paraseksual. Kemampuan ini membuat sel sel yang ada mampu lestari. Hal ini tetap mendukung teori abiogenesis modern yaitu adanya protobion sebelum sel yang kemudian menghadirkan sel yang seperti anda lihat sekarang ini. Pernyataan diatas tidak membenarkan teori biogenesis, sehingga anda jangan salah paham bahwa teori sel ketiga diatas menyatakan bahwa semua jenis sel telah ada sebelumnya. Tidak sama sekali, teori sel diatas membenarkan adanya evolusi sel dan lebih mengarahkan kepada kemampuan sel untuk memperbanyak diri. Selain itu, teori sel ketiga ini juga menjelaskan tentang kemampuan sel sel tertentu untuk melakukan fusi atau penggabungan seperti pada sel telur dan sel sperma untuk membentuk zigot, serta kemampuan sel untuk membentuk sel lain seperti sel diploid menjadi 4 sel haploid pada spermatogenesis.


Berdasarkan teori sel oleh Schwann dan Schleiden diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian sel adalah
Sel adalah unit fungsional kehidupan yang merupakan makhluk hidup ataupun penyusun makhluk hidup yang tersusun atas protoplasma yang diselubungi oleh membran tipis dan mampu memperbanyak diri baik secara seksual ataupun lainnya sehingga membentuk sel anakan baik identik ataupun tidak.

Berdasarkan pengertian sel diatas, maka sudah jelas bahwa beberapa temuan sekarang ini seperti virus dan kawan kawannya seperti prion juga bukan merupakan makhluk hidup dikarenakan tidak sesuai dengan pengertian sel diatas. Apabila virus dikatakan sebuah sel maka mutlak sudah, virus adalah makhluk hidup. Jadi, kalian jangan bilang “sel virus” yah, cukup virus saja.

Setiap sel yang hidup mempunyai membran dan cairan yang disebut sitoplasma. Selain memilIki membran dan sitoplasma, setiap sel memiliki Inti (nukleus) atau bahan inti. Berdasarkan ada tidaknya membran yang melindungi bahan inti, sel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
  • Prokariot, merupakan sel yang tidak memiliki membran inti, misalnya bakteri dan alga biru.
  • Eukariot, merupakan sel yang memiliki membran inti, misalnya sel-sel pada hewan dan tumbuhan.
Baik sel prokariot maupun eukariot berukuran sangat kecil (4-20 ยตm). Di dalam tubuh kita terdapat sekitar 200 jenis sel dan berjumlah Iebih dan 50 miliar sel.  Berdasarkan banyaknya sel yang menyusun tubuh, organisme dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
  • Organisme bersel tunggal (uniseluler) Pada organisme uniseluler, seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri. Kegiatan hidup itu misaInya bernapas, makan, mengeluarkan zat sisa, berkembang biak, dan bergerak. Contoh organisme uniseluler adalah bakteri dan protista.
  • Organisme bersel banyak (muiseIuler) Pada organisme multiseluler, sel-sel penyusun tubuhnya mengadakan pembagian tugas. Ada yang bertugas pencerna makanan, bergerak, mengeluarkan zat sisa, dan berkembang biak. Oleh karena itu, tubuh organisme multiseluler mempunyal berbagai macam organ. Misalnya organ pencernaan makanan, pernapasan, reproduksi, dan indra.
Struktur Sel
Organisme yang beraneka ragam pada dasarnya memiliki struktur sel yang hampir sama. Secara umum, sel tersusun atas membran dan protoplasma. Protoplasma terdiri atas cairan sel (sitoplasma) dan organel-organep sel. Organel merupakan bagian sel yang mempunyal fungsi khusus. Organel yang terdapat di dalam sel adalah sebagai berikut.


a. Membran sel (membran plasma)
Membran sel tersusun atas fosfor, lemak (lipid), karbohidrat, dan protein. Membran sel berfungsi untuk melindungi dan mengatur lalu lintas zat yang keluar masuk sel. Membran sel bersifat semipermeabel yang artinya, membran sel hanya dapat dilewati oleh zat tertentu. Zat yang dapat melewati membran sel misalnya, air, oksign, serta zat yang larut dalam lemak dan ion tertentu. Contoh zat yang tidak bisa melewati membran sel adalah gula (glukosa) dan protein.

b. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel. Sitoplasma mengandung berbagai macam zat, diantaranya protein, lemak,karohidrat, zat-zat anorganik, enzim, vitamin, dan hormon. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel karena organel sel terdapat di sitoplasma.

c. Inti sel (Nukleus)
Nukleus tersusun atas membran, cairan inti (nukleoplasma), kromosom, dan anak inti (nukleolus). Cairan inti tersusun atas air, protein, dan mineral. Kromosom merupkan pembawa sifat menurun yang tersusun atas benang-benang kromatin. Nukleus berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan sel.

d. Mitokondria
Mitokondria adalah organel bermembran yang berfungsi sebagai tempat penghasil energi. Semakin aktif suatu sel maka semakin banyak mitokondrianya.

e. Ribosom
Ribosom berbentuk butiran-butiran. Ribosom ada yang menempel pada membran retikulum endoplasma dan ada pula yang bebas di sitoplasma. Ribosom berfungsi untuk membuat (mensisntesis) protein.

f. Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma merupkan saluran berliku yang membentang dari inti sel menuju ke sitoplasma. Ada dua tipe Retikulum endoplasma, Yaitu Retikulum endoplasma kasar dan halus. Pada Membran retikulum endoplasma kasar, terdapat ribosom. Retikulum endoplasma halus tidak ditempeli ribosom. Retikulum endplasma berfungsi untuk membuat dan menyalurkan bahan-bahan yang dibbutuhkan oleh oragnel-organel sel.

g. Badan golgi (Kompleks golgi)
Badan golgi berbentuk seperti kumpulan kantong yang bertumpuk-tumpuk. Badan golgi berperan untuk memodifikasi bahan-bahan yang dihasilkan oleh retikulum endoplasma dan menyalurkannya ke organel-organel yang membutuhkan.

h. Lisosom
Lisosom merupakan organel berbentuk kantong yang berisi enzim pencernaan. Lisosom berfungsi untuk mencerna zat sisa, makanan, atau zat asing. Jika lisosom pecah, enzim di dalamnya akan mencerna atau menghancurkan organel sel dan akibatnya sel akan mati. Lisosom hanya terdapat pada sel hewan dan tidak terdapat pada sel tumbuhan.

i. Sentriol
Sentriol berperan dalam pembelahan sel. Sentriol hanya dimiliki sel hewan jadi tidak ada pada sel tumbuhan.

j. Vakuola
Vakuola berarti ruangan sel. Pada tumbuhan yang sudah tua, vakuola berukuran besar dan berisi cadangan makanan. Sedangkan pada hewan vakuola berukuran kecil. Pada protozoa, terdapat dua jenis vakuola, yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil. Vakuola makanan berfungsi untuk mencerna makanan sedangkan vakuola kontraktil berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa dan mengatur keseimbangan air dalam sel.

k. Plastisida
Plastisida hanya terdapat pada tumbuhan. Plastisida mengandung pigmen tertentu. Kloropas merupakan plastisida yang berwarna hijau karena memiliki klorofil dan berperan dalam proses fotosintesis. Kromplas berwarna kuning karena memiliki pigmen xantofil. Leukopas berfungsi sebagai tempat cadangan makanan.

l. Dinding sel
Membran sel tumbuhan dilindungi oleh dinding sel. Selain melindungi sel, dinding sel juga menjaga bentuk sel tumbuhan tidak berubah dan tetap kaku.

Jadi kesimpulannya sel memiliki struktur sebagai berikut: Membran sel (membran plasma), Sitoplasma, Inti sel (Nukleus), Mitokondria, Ribosom, rtikulum endoplasma, badan, golgi (kompleks golgi), lisosom, sentriol, vakuola, plastisida dan dinding sel yang mempunyai fungsi dan peran masing-masing bagi sel.


Bentuk Sel
Bentuk sel sangat bervariasi, ada yang kotak, bulat, lonjong, dan ada yang tidak beraturan. Ukurannya juga sangat bervariasi. Umuninya berkisar antara 5 mikron sampai 15 mikron (1 mikron = 0,001 mm).

Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan, baik bentuk maupun susunannya. Perbedaan itu terletak pada selaput plasma dan organel-organel di dalamnya. Pada sel hewan, selaput plasma hanya merupakan lapisan tipis yang tersusun dan lipoprotein. Di dalam plasma sel hewan terdapat organel yang tidak dijumpai pada plasma sel tumbuhan, yaitu sentrosom yang mengandung dua sentriol. 

Organel ini berfungsi sebagai kutub-kutub pembelahan dan pengatur arah gerak kromosom pada saat pembelahan sel. Berbeda dengan sel hewan, selaput plasma pada sel tumbuhan dilindungi oleh dinding sel yang terbuat dan selulosa. Bentuknya tebal dan kaku, berpori-pori halus untuk jalan keluar masuknya zat. Sitoplasma pada sel tumbuhan mengandung plastida yang merupakan butir-butir pembawa zat warna, sedangkan pada sel hewan tidak mengandung plastida. Plastida yang mengandung butir-butir hijau daun atau klorofil di sebut kioroplas. Rongga sel atau vakuola pada sel tumbuhan mudah dijumpai. Semakin tua sebuah sel, semakin besar vakuolanya. Sebaliknya, pada sel hewan multiseluler rongga mi tidak dijumpai.

Sekian Penjelasan singkat tentang Sel,  Semoga Bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih.

Pustaka : 
Ipa Terpadu, Hal : 77-81, Penerbit : Erlangga, Penulis : Eka Purjiayanta, M.Pd, Percetakan : PT. Gelora Aksara Pratama.
Ipa terpadu, Hal 224, Penerbit : Aneka Ilmu, Penulis : Sri Rahmini.dkk, Percetakan CV.Aneka Ilmu, Semarang. 2007. Jilid 3