Proses produksi alat komunikasi dengan teknologi elektronik terdiri dari dua (2) tahapan utama yaitu pembuatan rangkaian elektronik dan proses pembuatan casing, dan diakhiri dengan proses perakitan (assembling) yaitu menggabungkan bagian dalam dengan bagian casingnya.
Proses pembuatan rangkaian elektronik membutuhkan ketelitian dan kepresisisan yang sangat tinggi.
Satu kesalahan pemasangan komponen elektronik akan menyebabkan produk elektronik tidak dapat berfungsi. Casing harus mempertimbangkan kenyamanan, keamanan dan estetika. Proses produksi dan alat untuk pembuatan casing bergantung daripada material yang akan digunakan, karena setiap material memiliki cara pengolahan yang berbeda.
Proses produksi dapat dibedakan menjadi produksi secara manual dan produksi dengan mesin (machinal). Proses pembuatan rangkaian elektronik secara manual dapat dilakukan dengan menggunakan solder (alat pemanas timah) untuk merekatkan komponen-komponen pada papan sirkuit (Printed Circuit Board/PCB), tang untuk memotong dan pinset atau tang kecil untuk mengambil dan memegang komponen elektronik yang berukuran kecil.
Proses produksi manual memungkinkan pembuatan alat elektronik oleh individu, bukan pabrik. Proses pembuatan rangkaian elektronik dengan mesin atau robot dilakukan di pabrik. Penggunaan mesin pada produksi elektronik akan mengurangi peluang terjadinya kesalahan produksi, dan memastikan setiap produk memiliki kualitas yang sama. Proses produksi casing juga dapat dilakukan secara manual maupun masinal.
Pembuatan casing secara masinal dilakukan di pabrik untuk produksi massal. Pada produksi massal umumnya casing dibuat dari material plastik dengan teknik injectionmoulding atau vacum forming, atau logam dengan teknik press. Pewarnaan pada proses ini dilakukan dengan mencampur pewarna dengan bijih plastik. Material yang dapat digunakan untuk pembuatan casing secara manual adalah material alam seperi kayu, rotan, bambu, serat, atau logam lembaran, plastik lembaran, dan tekstil.
Teknik manual yang digunakan adalah memotong serta membentuk dengan alat sederhana seperti gergaji, router dan bor dan merekatkan dengan lem, paku atau sekrup. Finishing manual dilakukan sesuai dengan material yang digunakan. Pada kayu, rotan atau bambu, nishing berupa pengamplasan, pelapisan pelindung atau pelapisan car dasar, dan cat warna.