Kartun Reklamasi Wahyu Kokkang |
Pengertian Reklamasi yang Komprehensif
Reklamasi adalah usaha memunculkan (membuat) lahan (daratan) baru dari daerah yang sebelumnya berair baik berupa rawa, danau, pantai, atau sungai, untuk kepentingan manusia.
Pengertian reklamasi di atas merupakan rangkuman dari berbagai pengertian yang menjelaskan tentang reklamasi. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) reklamasi memiliki tiga makna. Pengertian reklamasi yang pertama adalah sanggahan atau bantahan
(dengan nada keras). Pengertian reklamasi kedua dalam KBBI, merupakan istilah di bidang pertanian yang berarti usaha memperluas tanah (pertanian) dengan memanfaatkan daerah yang semula tidak berguna misalnya dengan cara menguruk daerah rawa. Pengertian reklamasi dalam KBBI yang ketiga adalah pengurukan (tanah). Sementara itu, dalam lama Wikipedia Indonesia, reklamasi ditulis dalam bentuk reklamasi daratan dengan pengertian sebagai proses pembuatan daratan baru dari dasar laut atau sungai. Hasil dari kegiatan reklamasi tersebut disebut dengan landfill atau tanah reklamasi.
Dalam ilmu pengetahuan teknik pantai, reklamasi dijelaskan sebagai usaha untuk memaksimalkan manfaat lahan yang masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Lahan yang awalnya berair dikeringkan untuk bisa dimanfaatkan sebagai alat pemenuhan kebutuhan manusia.
Dari segi bahasa, reklamasi berasal dari bahasa Inggris re claim yang bermakna menjadikan tanah ‘from the sea’. Berarti lautan yang diuruk untuk dijadikan daratan.
Dilihat dari pengertian di atas, dapat diketahui bahwa pada awalnya pengertian reklamasi merupakan usaha di bidang pertanian. Yaitu pembuatan lahan baru dari yang sebelumnya berair menjadi daratan untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Dalam perkembangannya, pembuatan lahan melalui proses reklamasi juga bertujuan untuk hal lain. Ada yang bertujuan sebagai tempat hunian. Misalnya, proyek reklamasi pantai yang menjadi sorotan di Indonesia adalah reklamasi Bali dan reklamasi Jakarta. Reklamasi di Bali ditolak oleh grup band SID yang memang berbasis di Bali. Sementara kasus reklamasi Jakarta menjadi perhatian karena ada proses kongkalikong alias korupsi dalam proses pengerjaan dan perijinannya.
Ada pula reklamasi yang bertujuan untuk kepentingan militer. Misalnya Tiongkok yang membangun landasan pesawat tempur di sebuah pulau karang. Tiongkok mereklamasi pulau karang di Laut Tiongkok Selatan sebagai upaya memperkuat keberadaan angkatan perangnya di kawasan tersebut.
Meskipun banyak yang menyetujui dengan berbagai alasan di atas (pertanian, hunian, ekonomi, dan militer), reklamasi tidak sepenuhnya berdampak positif. Ada pula dampak negatifnya yaitu perubahan (kerusakan) ekosistem karena habitat awalnya adalah air kemudian dikeringkan (diuruk) sehingga menjadi daratan. Otomatis ekosistemnya juga berubah. Selain masalah lingkungan alam, reklamasi juga akan berdampak pada lingkungan sosial. Misalnya, Tiongkok yang mereklamasi pulau karang di Laut Tiongkok Selatan, membuat pemimpin jepang menolak kedatangan kapal-kapal tersebut sebagai bentuk protes. Reklamasi teluk Jakarta, sebagai contoh yang lain, berhasil membuat kehidupan nelayan semakin sengsara karena kesulitan mencari ikan, masih harus ke tengah samudera.
Lain halnya dengan pendapat Wahyu Kokkang, dalam kartunnya, Clekit, Wahyu mengatakan bahwa reklamasi adalah cara baru untuk bisa menemukan masalah untuk daerah yang sebelumnya baik-baik saja. Jadi, intinya menurut Wahyu Kokkang, reklamasi adalah usaha menimbulkan masalah.
Dengan mengetahui pengertian dan penjelasan reklamasi, kita tidak sekedar menolak sekaligus tidak asal mendukung. Kita bisa mendudukkan permasalahan pada tempatnya untuk kemudian diselesaikan.