Tanaman ini merupakan tanaman pionir sebab dapat tumbuh di berbagai kondisi tanah, baik itu yang subur maupun tanah yang tidak subur. Budidaya tanaman sukun terbilang cukup mudah.
Dengan tajuk dan pohon yang terbilang cukup besar serta memiliki sistem perakaran yang luas membuat tanaman sukun cocok untuk penghijauan, pencegahan erosi, konservasi lahan dan lain sebagainya.
Tanaman sukun tidak memiliki biji, sehingga dalam teknik budidayanya menggunakan cara penanaman vegetatif. Terdapat beberapa cara yang dilakukan untuk mendapatkan benih atau bibit dari pohon sukun.
Cara yang pertama yaitu dengan menggunakan stek pucuk. Cara ini dapat mengatasi masalah bibit yang terlalu lama berada di dalam polibag.
Cara yang kedua yaitu dengan menggunakan okulasi. Dengan cara ini akan mendapatkan bibit yang banyak dalam waktu yang singkat. Cara yang selanjutnya yaitu dengan menggunakan tunas akar alami atau pencangkokan.
Dari berbagai cara yang sudah disebutkan, cara yang terbilang paling mudah yaitu dengan metode stek. Untuk menghasilkan panen yang berkualitas, maka harus dipilih benih dari indukan yang berkualitas dan unggul.
Benih yang baik ditandai dengan beberapa hal diantaranya tanaman sudah terdapat minimal 4 helai daun, semakin banyak daun maka akan semakin bagus, namun idelanya terdapat minimal 6 daun atau lebih.
Daun pada tanaman sukun yang sudah berjumlah 4 helai berarti tanaman tersebut sudah cukup umur untuk dapat dipindahkan ke lahan. Daun yang bagus ditandai dengan daun yang mengkilap dan berwarna agak gelap namun terlihat segar.
Daun tanaman sukun yang berwarna pucat, agak keputihan dan berwarna kekuningan kemungkinan pertumbuhan dari tanaman tersebut terganggu.
Persiapan Tanam
Tanaman sukun lebih optimal apabila ditanam pada awal musim hujan, karena tanaman sukun membutuhkan air yang banyak pada budidayanya. Oleh karena itu tanaman sukun jangan sampai kekeringan.
Untuk cara tanam sukun sebaiknya di awal musim hujan. Penanaman sukun sebaiknya dilakukan pada sore hari, hal ini bertujuan untuk mengurangi penguapan.
Selanjutnya sebelum benih ditanam siapkan lahan dan lahan harus bersih dari rumput, semak dan bebatuan. Jarak antar masing-masing tanaman berkisar 12 m atau 15 m. Untuk lebih memudahkan dalam persiapan penanaman sukun sebaiknya dipasang patok atau bilah yang terbuat dari bambu.
Lubang untuk menanam sukun dibuat dengan ukuran 75 cm. Lubang yang dibuat harus besar karena pertumbuhan tanaman sukun ini cepat dan besar. Tanah bagian atas harus dicampur dengan pupuk kompos atau pupuk kandang.
Lubang tanaman harus dibuat 2 minggu sebelum penanaman benih sukun, hal ini bertujuan agar lubang yang akan digunakan terkena sinar matahari dan dapat mematikan bibit penyakit serta hama tanaman sukun.
Apabila tanah untuk budidaya tanaman sukun memiliki pH atau derajat keasaman yang tinggi, maka dapat diturunkan dengan menggunakan kapur.
Panen dan Pasca Panen
Buah mulai tumbuh ketika tanaman sukun berumur 3 hingga 4 tahun. Sepanjang tahun tanaman sukun dapat terus berbuah. Sedangkan musim panen terbesar biasanya terjadi pada bulan Januari hingga bulan Maret.
Buah sukun dapat dipanen setelah benar-benar tua. Buah sukun yang siap dipanen ditandai dengan tonjolan pada kulit buah mulai merata dan buah sukun berwarna agak kekuningan kusam. Agar tidak memar buah tidak boleh jatuh ke tanah