Minggu, 26 April 2020

Masyarakat ASEAN Bebas Narkoba

Mantan KA UPTD
Pada era globalisasi saat ini banyak hal yang berubah di berbagai negara, baik itu dalam hal yang sederhana sampai yang kompleks. Salah satu negara yang terpengaruh adalah Indonesia, sebagai negara berkembang Indonesia turut andil dalam proses globalisasi. Remaja Indonesia memiliki kebiasaan menerima semua hal yang menurut mereka menarik dan berbeda. Mereka bahkan seringkali tidak memikirkan dampak-dampak yang timbul dari perbuatan yang mereka lakukan.

Era globalisasi memberi kemudahan masyarakat dalam hal komunikasi dan transportasi. Seakan menjadikan dunia tanpa batas. Hal ini juga meningkatkan peredaran dan perdagangan nark*ba di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Meningkatkannya kejahahatan nark*ba akan mengancam keselamatan, keamanan, dan kesejahteraan masyarakat. Indonesia bekerja sama dengan negara-negara ASEAN menyusun langkah-langkah dalam mencapai “ASEAN Dr*g Free 2015”(ADF 2015). Semua negara saling menukar informasi dalam hal rehabilitasi, pencegahan, dan penegakan hukum tentang masalah nark*ba.
Pada era globalisasi saat ini banyak hal yang berubah di berbagai negara Masyarakat ASEAN Bebas Narkoba
Diskusikan pertanyaan berikut.
1. Apa itu nark*ba?
Nark*ba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat otak sehingga jika disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis dan fungsi sosial.

2. Mengapa peredaran nark*ba semakin meluas?
Peredaran nark*ba semakin meluas karena efek globalisasi yang memudahkan komunikasi dan transportasi sehingga meningkatkan peredaran dan perdagangan nark*ba.

3. Apa dampak penggunaan nark*ba bagi pengguna?.
Dampak penggunaan nark*ba bagi pengguna adalah sebagai  berikut :
  • Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
  • Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
  • Men)adi mudah tersinggung dan cepat marah,
  • Sering menguap, mengantuk, dan malas,
  • Tidak memedulikan kesehatan diri,
  • Suka mencuri untuk membeli nark*ba.
  • Menyebabkan kegilaan, 'paranoid bahkan kematian.

4. Apa dampak penggunaan nark*ba bagi keluarga pengguna?
Dampak nark*ba bagi keluarga:
  • Rusaknya hubungan keluarga karena pengguna nark*ba akan memiliki kepribadian yang tidak stabil, sehingga mudah marah, susah konsentrasi dan mengacuhkan orang lain. Sikap ini akan merusak hubungan pengguna dengan orang lain, terutama keluarga.
  • Pengangguran. Pengguna nark*ba akan mengalami susah konsentrasi hingga berbagai penyakit yang menyebabkan mereka tidak bisa bekerja secara normal, sehingga mereka akan kehilangan pekerjan dan menganggur.
  • Kemiskinan. Pengangguran akibat nark*ba akan susah mencari pekerjaan dan akhirnya karena tidak memiliki penghasilan akan menjadi miskin.
  • Depresi. Penggunaan nark*ba akan menyebabkan ketergantungan akan efek euforia dari nark*ba, akibatnya bila pengguna mengurangi atau menghentikan konsumsi nark*ba, mereka akan mengalami gelisah hingga depresi.
5. Apa dampak penggunaan nark*ba bagi masyarakat di lingkungan pengguna?
Dampak nark*ba bagi lingkungan:
  • Meningkatnya kejahatan. Banyaknya pengedar nark*ba akan menyebabkan banyaknya kejahatan seperti penyelundupan, pembunuhan dan penyuapan terhadap aparat keamanan.
  • Meningkatnya kemiskinan. Banyaknya pengguna nark*ba akan menyebabkan meningkatnya pengangguran. Karena pengangguran ini tidak bisa produktif dan bekerja, akan timbul kemiskinan dimasyarakat.
  • Meningkatkan biaya penegakan hukum dan pengobatan. Banyaknya kejahatan dan orang yang kecanduan nark*ba akan mengakibatkan biaya yang diperlukan untuk penegakan hukum dan pengobatan pengguna nark*ba akan naik. 

6. Apa dampak penggunaan nark*ba bagi bangsa Indonesia?
Dampak negatif Nark*ba sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik, kejiwaan, dan mental generasi muda. Ternyata 70% pengguna Nark*ba ini berada di usia produktif. Apabila kondisi ini tidak segera diatasi, maka sebuah bangsa akan semakin dekat kepada jurang kehancuran karena tiang penunjang negaranya semakin rapuh dan hancur.
7. Mengapa negara-negara ASEAN merencanakan “ASEAN Dr*g Free 2015”?
Negara-negara ASEAN merencanakan “ASEAN Dr*g Free 2015”  karena peredaran gelap narkotika masih merupakan ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas kawasan Asia Tenggara, bahkan semakin memburuk.
8. Apa saja peran Indonesia untuk mewujudkan ASEAN Dr*g Free 2015?
Peran Indonesia dalam mewujudkan ASEAN Dr*g Free 2015 diantaranya adalah :
  • Kebijakan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Nark*ba (P4GN). Kebijakan ini disusun oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Dalam mewujudkan Dr*g-Free ASEAN 2015.
  • Pengungkapan berbagai jaringan sindikat internasional dan lokal serta jaringan sindikat yang melibatkan aparat keamanan. Pengungkapan berbagai pabrik gelap nark*ba di Indonesia. Melaksanakan operasi eradikasi lahan g*nja. Pengungkapan kasus money laundering hasil kejahatan nark*ba.
  • Menerbitkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1997 tentang Nark*ba.
  • Indonesia telah melakukan sejumlah kerjasama untuk menanggulangi permasalahan nark*ba dengan negara lain, diantaranya adalah dengan Malaysia, Thailand, Laos, Pakistan, Iran, Vietnam, Meksiko, Tiongkok, Nigeria, Peru, India, Fiji dan Portugal dan Filipina. 
  • Indonesia sebagai anggota ASEAN membentuk ASEAN Senior Officials on Dr*g Matters (ASOD) yang memiliki beberapa aktivitas seperti pelatihan konseling mengenai nark*ba, 
  • Indonesia bergabung dalam ASEAN Senior Officials Meeting on Transnational Crime (SOMTC). Pertemuan ini membahas berbagai inisiatif kerjasama, program dan kegiatan dalam rangka penanggulangan kejahatan lintas negara di kawasan Asia Tenggara termasuk permasalahan nark*ba. 
  • Indonesia bersama negara ASEAN lainnya membentuk ASEAN Ministerial Meeting on Dr*g Matters (AMMDM). Pertemuan AMMDM ini dilakukan oleh Pejabat setingkat Menteri yang membawahi permasalahan nark*ba di wilayah ASEAN. 
  • Indonesia mengikuti SMART Programme Regional Workshop. Pertemuan ini diselenggarakan untuk mendapatkan gambaran up to date tentang penyalahgunaan nark*ba di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara. 

9. Mengapa peran Indonesia dalam mewujudkan ASEAN Dr*g Free 2015 sangat penting?
Peran Indonesia dalam mewujudkan ASEAN Dr*g Free 2015 sangat penting karena Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di kawasan ASEAN. Indonesia memiliki letak geografis yang menguntungkan sehingga Indonesia sebagai target operasi.
10. Apa yang harus kita lakukan untuk mencegah penggunaan nark*ba?
Upaya mencegah penggunaan nark*ba antara lain sebagai berikut :
  • Memperkuat iman dan taqwa kepada Tuhan YME
  • Menanamkan pemahaman hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari 
  • Melakukan kegiatan-kegiatan yang positif
  • Membangun komunikasi dan hubungan yang baik dengan teman dan keluarga

11. Bagimana kalian menyikapi, jika ada orang yang menawarkan nark*ba kepada kalian.
Cara menyikapi teman yang menawarkan nark*ba tentunya kita harus menolaknya. Selain itu juga sarankan dia juga mendapatkan pertolongan dari orang dewasa yang dapat dipercaya seperti orang tua, guru, saudara, konselor, pemuka agama atau pelatih.


Seiring perkembangan informasi yang begitu pesat selain bersifat positif, namun juga ada sisi negatif yang jika tidak ada filter informasi tentunya akan langsung masuk kekalangan remaja dan generasi muda. Salah satu sisi negatif peredaran informasi adalah semakin mudah dan meluasnya peredaran nark*ba yang semakin mudah hingga ke pelosok-pelosok daerah.

Era globalisasi membawa berbagai dampak positif dan negatif. Kita harus mampu memilih hal-hal yang baik dan tidak baik bagi diri kita. Berkatalah tidak untuk nark*ba karena itu akan merusak masa depanmu, harapan keluargamu, dan masa depan bangsa Indonesia. Bayangkan jika banyak warga Indonesia yang memakai narkotika, apa yang akan terjadi dengan negeri ini?