Materi (zat) adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan volume. Oleh karena materi mempunyai volume, maka ia harus menempati ruang tertentu. Segala benda yang dapat kita lihat atau kita sentuh, seperti matahari, angin, buku, kaca, air bahkan tubuh kita sendiri. Materi berdasarkan wujudnya dikelompokkan menjadi zat padat, cair, dan gas. Sedangkan berdasarkan susunannya, materi yang ada di alam diklasifikasikan menjadi zat tunggal/murni (unsur, senyawa), dan campuran.
Benda di sekitar kita misalnya pensil, buku, meja, kursi, pintu, jendela, pakaian, dan sebagainya. Semua benda yang ada di bumi kita tersusun dari materi. Ilmuwan menggolongkan materi berdasarkan komposisi dan sifatnya. Berdasarkan komposisinya, materi yang ada di alam dapat diklasifikasi menjadi zat tunggal dan campuran. Peta konsep materi antara lain sebagai berikut
A. Unsur
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih sederhana dan akan tetap mempertahankan karakteristik asli dari unsur tersebut. Sebongkah emas apabila dibagi terus sampai bagian yang terkecil akan menjadi atom emas. Beberapa contoh unsur misalnya besi, timah, seng, tembaga, dan nikel. Bagian terkecil dari unsur disebut atom.
Para ahi kimia menggunakan simbol atau lambang untuk menunjukkan perbedaan antara unsur kimia. Unsur di alam dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu unsur logam dan nonlogam. Contoh unsur logam adalah besi, emas, dan seng. Contoh unsur nonlogam adalah karbon, nitrogen, dan oksigen. Berikut ini beberapa contoh unsur logam dan nonlogam beserta lambangnya.
1. Unsur Logam dan Lambangnya
2. Unsur nonlogam dan lambangnya
Simbol unsur dibuat untuk memudahkan dalam penulisan nama unsur, yaitu dengan cara menyingkatnya. Simbol unsur yang saat ini digunakan secara internasional adalah simbol unsur yang diusulkan oleh Jöns Jacob Berzelius. Cara pemberian lambang unsur menurut Berzelius adalah sebagai berikut.
Perbedaan unsur logam dan nonlogam
Unsur logam dan nonlogam serta kegunaannya
B. Senyawa
Senyawa adalah zat-zat yang tersusun atas dua unsur atau lebih yang bergabung secara kimia dengan perbandingan massa tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan air, gula, garam, asam cuka, dan beberapa bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut merupakan senyawa. senyawa merupakan zat tunggal/murni yang dapat diuraikan menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa. Misalnya, air yang memiliki rumus H2O dapat diuraikan menjadi unsur hidrogen (H) dan oksigen (O).
Contoh senyawa sederhana dan unsur penyusunnya
C. Campuran
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asalnya. Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Contoh beberapa campuran yang sering kita jumpai dalam kehidupan seharihari adalah susu cokelat, air sungai, udara, batuan, garam beryodium, dan paduan logam.
1. Campuran Homogen
Campuran homogen adalah campuran yang tidak dapat dibedakan zat- zat yang tercampur di dalamnya. Larutan gula, larutan garam, dan sirop merupakan contoh campuran homogen. Larutan tersusun atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut yang banyak digunakan adalah air. Senyawa lain yang dapat digunakan sebagai pelarut adalah senyawa organik yang dikenal juga sebagai pelarut organik, contohnya kloroform dan alkohol.
Dalam larutan, ukuran partikel zat terlarut sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 nm sehingga partikel zat terlarut tidak dapat dilihat walaupun menggunakan mikroskop ultra. Oleh karena itu, larutan terlihat homogen (serba sama). Artinya zat yang terlarut dan pelarut dalam larutan tersebut tidak dapat dibedakan.
a) Larutan Asam, Basa, dan Garam
Larutan yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan menjadi larutan yang bersifat asam, basa, atau garam. Larutan seperti cuka, sirop, penghilang noda, sabun cuci, sabun mandi, soda kue, dan garam dapur merupakan contoh larutan asam, larutan basa atau garam yang banyak dijumpai setiap hari. Larutan asam dan basa dimanfaatkan secara luas untuk industri, pertanian, kesehatan, dan penelitian di laboratorium.
Larutan asam dan larutan basa memiliki sifat-sifat yang khas. Indikator asam-basa dapat dibedakan menjadi indikator alami dan indikator buatan.
Jenis senyawa garam yang paling dikenal adalah garam dapur atau nama senyawa kimianya natrium klorida (NaCl). Salah satu reaksi yang dapat membentuk garam adalah reaksi asam dan basa atau reaksi netralisasi. Pada reaksi netralisasi tersebut akan dihasilkan garam dan air. Asam + Basa Garam + Air
2. Campuran Heterogen
Campuran heterogen terjadi karena zat yang tidak dapat bercampur satu dengan lain secara sempurna sehingga dapat dikenali zat penyusunnya. Campuran pasir dan air merupakan salah satu contoh dari campuran heterogen. Pada campuran heterogen, seluruh bagiannya tidak memiliki komposisi yang sama (tidak serba sama).
Perbedaan sifat unsur, senyawa , dan campuran
Benda di sekitar kita misalnya pensil, buku, meja, kursi, pintu, jendela, pakaian, dan sebagainya. Semua benda yang ada di bumi kita tersusun dari materi. Ilmuwan menggolongkan materi berdasarkan komposisi dan sifatnya. Berdasarkan komposisinya, materi yang ada di alam dapat diklasifikasi menjadi zat tunggal dan campuran. Peta konsep materi antara lain sebagai berikut
A. Unsur
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih sederhana dan akan tetap mempertahankan karakteristik asli dari unsur tersebut. Sebongkah emas apabila dibagi terus sampai bagian yang terkecil akan menjadi atom emas. Beberapa contoh unsur misalnya besi, timah, seng, tembaga, dan nikel. Bagian terkecil dari unsur disebut atom.
Para ahi kimia menggunakan simbol atau lambang untuk menunjukkan perbedaan antara unsur kimia. Unsur di alam dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu unsur logam dan nonlogam. Contoh unsur logam adalah besi, emas, dan seng. Contoh unsur nonlogam adalah karbon, nitrogen, dan oksigen. Berikut ini beberapa contoh unsur logam dan nonlogam beserta lambangnya.
1. Unsur Logam dan Lambangnya
No. | Nama Latin | Nama Indonesia | Lambang | No. | Nama Latin | Nama Indonesia | Lambang |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1. | Aluminium | Aluminium | Al | 2. | Aurum | Emas | Au |
3. | Argentum | Perak | Ag | 4. | Calcium | Kalsium | Ca |
5. | Cuprum | Tembaga | Cu | 6. | Ferrum | Besi | Fe |
7. | Natrium | Natrium | Na | 8. | Plumbun | Timbal | Pb |
9. | Stannum | Timah | Sn | 10. | Nickelium | Nikel | Ni |
2. Unsur nonlogam dan lambangnya
No. | Nama Latin | Nama Indonesia | Lambang | No. | Nama Latin | Nama Indonesia | Lambang |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1. | Oxygen | Oksigen | O | 2. | Hydrogen | Hidrogen | H |
3. | Carbon | Karbon | C | 4. | Sulphur | Belerang | S |
5. | Phosphorus | Fosfor | P | 6. | Nitrogen | Nitrogen | N |
7. | Iodium | Iodin | I | 8. | Chlorine | Klorin | Cl |
9. | Silicium | Silikon | Si | 10. | Neon | Neon | Ne |
Simbol unsur dibuat untuk memudahkan dalam penulisan nama unsur, yaitu dengan cara menyingkatnya. Simbol unsur yang saat ini digunakan secara internasional adalah simbol unsur yang diusulkan oleh Jöns Jacob Berzelius. Cara pemberian lambang unsur menurut Berzelius adalah sebagai berikut.
- Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari nama latinnya.
- Huruf awal ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar.
- Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, diberikan satu huruf kecil dari nama unsur tersebut. Contoh: Karbon (nama latinnya Carbon), dilambangkan dengan (C), Kalsium (nama latinnya Calsium) dilambangkan dengan (Ca).
Perbedaan unsur logam dan nonlogam
Logam | Nonlogam |
---|---|
|
|
Unsur logam dan nonlogam serta kegunaannya
Nama Unsur | Simbol | Kegunaan Secara Umum |
---|---|---|
Natrium | Na | Bahan untuk membuat lampu natrium dan senyawanya digunakan untuk garam dapur. |
Stronsium | Sr | Senyawanya digunakan untuk membuat warna merah kembang api dan bahan untuk pembuatan cat kering. |
Magnesium | Mg | Paduannya digunakan untuk bahan pesawat |
Iodin | I | Bahan untuk antiseptik dan senyawanya digunakan untuk garam beryodium dan fotografi. |
B. Senyawa
Senyawa adalah zat-zat yang tersusun atas dua unsur atau lebih yang bergabung secara kimia dengan perbandingan massa tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan air, gula, garam, asam cuka, dan beberapa bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut merupakan senyawa. senyawa merupakan zat tunggal/murni yang dapat diuraikan menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa. Misalnya, air yang memiliki rumus H2O dapat diuraikan menjadi unsur hidrogen (H) dan oksigen (O).
Contoh senyawa sederhana dan unsur penyusunnya
Nama Unsur | Senyawa | Unsur Penyusun |
---|---|---|
Natrium | Air | Hidrogen + Oksigen |
Stronsium | Garam Dapur (Natrium klorida) | Natrium + Klorin |
Magnesium | Gula tebu (Sukrosa) | Karbon + Hidrogen + Oksigen |
C. Campuran
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asalnya. Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Contoh beberapa campuran yang sering kita jumpai dalam kehidupan seharihari adalah susu cokelat, air sungai, udara, batuan, garam beryodium, dan paduan logam.
1. Campuran Homogen
Campuran homogen adalah campuran yang tidak dapat dibedakan zat- zat yang tercampur di dalamnya. Larutan gula, larutan garam, dan sirop merupakan contoh campuran homogen. Larutan tersusun atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut yang banyak digunakan adalah air. Senyawa lain yang dapat digunakan sebagai pelarut adalah senyawa organik yang dikenal juga sebagai pelarut organik, contohnya kloroform dan alkohol.
Dalam larutan, ukuran partikel zat terlarut sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 nm sehingga partikel zat terlarut tidak dapat dilihat walaupun menggunakan mikroskop ultra. Oleh karena itu, larutan terlihat homogen (serba sama). Artinya zat yang terlarut dan pelarut dalam larutan tersebut tidak dapat dibedakan.
a) Larutan Asam, Basa, dan Garam
Larutan yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan menjadi larutan yang bersifat asam, basa, atau garam. Larutan seperti cuka, sirop, penghilang noda, sabun cuci, sabun mandi, soda kue, dan garam dapur merupakan contoh larutan asam, larutan basa atau garam yang banyak dijumpai setiap hari. Larutan asam dan basa dimanfaatkan secara luas untuk industri, pertanian, kesehatan, dan penelitian di laboratorium.
Ciri Asam | Sifat Basa |
---|---|
|
|
Larutan asam dan larutan basa memiliki sifat-sifat yang khas. Indikator asam-basa dapat dibedakan menjadi indikator alami dan indikator buatan.
- Indikator Alami. Beberapa contoh tumbuhan yang dapat digunakan sebagai indikator alami adalah kunyit, bunga mawar, kubis merah, kubis ungu, dan bunga kembang sepatu. Ekstrak kunyit akan memberikan warna kuning cerah pada larutan asam dan dalam larutan basa akan memberikan warna jingga. Kubis (kol) merah berwarna merah pada asam, berwarna hijau pada basa lemah, dan berwarna kuning pada basa kuat. Ekstrak bunga kembang sepatu berwarna merah cerah jika diteteskan dalam larutan asam dan berwarna hijau pada larutan basa
- Indikator buatan. Salah satu jenis indikator buatan yang bukan dalam bentuk larutan cair adalah kertas lakmus. Ada dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Warna kertas lakmus biru akan menjadi merah dalam larutan asam. Warna kertas lakmus merah akan menjadi biru dalam larutan basa.
Jenis senyawa garam yang paling dikenal adalah garam dapur atau nama senyawa kimianya natrium klorida (NaCl). Salah satu reaksi yang dapat membentuk garam adalah reaksi asam dan basa atau reaksi netralisasi. Pada reaksi netralisasi tersebut akan dihasilkan garam dan air. Asam + Basa Garam + Air
2. Campuran Heterogen
Campuran heterogen terjadi karena zat yang tidak dapat bercampur satu dengan lain secara sempurna sehingga dapat dikenali zat penyusunnya. Campuran pasir dan air merupakan salah satu contoh dari campuran heterogen. Pada campuran heterogen, seluruh bagiannya tidak memiliki komposisi yang sama (tidak serba sama).
Perbedaan sifat unsur, senyawa , dan campuran
Unsur | Senyawa | Campuran |
---|---|---|
|
|
|